Perempuan ku menari di labir malam,
Diantara syair yang lamat ku dendangkan
yang tak habis ku irama, bersama
ribuan aksara dan makna
Perempuan ku tersenyum tipis di bibir bulan
Mencacah hitam dan gelap malam
Dalam kerjap jiwa yang sedemikian menggelinjang
Terbata ku baca jua syair tua yang hampir hilang
Engkau perempuan ku yang berbaring diatas awan
Aku kah lelakimu..?
Dulu... sapa kita hanya sebatas tunggu
Diantara denting dawai syair kita yang merindu,
yang selalu kita bisikkan ditelinga malam-mu, malam-ku
Dan kini,,sepi membunuh kesendirianku,,,
Engkau perempuanku, perempuan nan berkerudung malam
Hasrat itu kau rupa hanya sebatas angan,
dalam ruang kosong yang terlalu miskin dengan keinginan
Mungkin,,aku adalah sebuah kebisingan
Mungkin,,aku hanyalah sebentuk kelelahan
Aku mulai terselip, dan semakin lenyap
diantara banyaknya patahan
Dan aku,,,
Aku mulai memilih diam bersama seribu angan
Ludwig Caspar - 9 Januari 2013