Durjana mendekapku
Kelam menyetubuhi jiwaku
noda noda hitam mengaliri darahku
Fikiranku jauh terbang
Entah hendak kemana
Nanar mataku menatap tajam
Hingga neraka ku anggap syurga
Aku menari diatas lukamu
Aku bernyanyi diatas perihmu
Aku bersenandung riang diatas tangismu
Ratap hatimu tiada ku dengar
Tangis jiwamu tiada ku perduli
Hingga tanpa ku sadar lukamu semakin melebar
Perih kau rasa
Karena tikaman ku
Pedih kau kecap
Karena siksa cintaku
Ada apa denganku....
Hingga ku tancapkan duri dalam hatimu
Siapa aku....
Hingga ku ciptakan luka dipalung jiwamu
Apakah aku sang pendosa...
Apakah aku semakin terlena dengan dunia ku...
Hati kian meracau
Tak tau lagi apa harus ku ucap
Masih adakah setitik maaf kau beri
Masih adakah setitik asa untukku
Seribu tanya berkecamuk didasar jiwaku
Kau tau...
Jiwaku kelam
Kau tau jiwaku hitam
Dan kau tau jiwaku berlumur dosa
Aku lemah
Hatiku rapuh
Hingga dosa dosa merajai jiwaku
Hari hariku berselimut debu debu neraka
Hari hariku bermain dengan sang iblis
Adakah jalan menuju cahaya untukku...
Sementara jiwaku terjebak dalam kidung sang durjana
Nyanyian iblis teramat indah
Tarian dajal teramat gemulai
Hingga ku tenggelam dalam lautan yang teramat kelam
Apakah kau mampu jadi penuntunku
Apakah kau mampu jadi sandaranku
Apakah kau mampu jadi tameng jiwaku
Kau begitu setia meski perih
Kau begitu sabar meski terluka
Kau begitu tegar meski hati terkoyak
Masih pantaskah aku dihatimu
Masih pantaskah aku dalam hidupmu
Masih pantaskah kau peluk jiwaku
Aku sang pendosa
Yang tak tau jalan pulang
Aku tersesat dalam lingkaran iblis laknat
Masih pantaskah ku berucap maaf......
=============
Jakarta : 13032014
Ini puisinnya siapa?
BalasHapusIni puisiku yg diakun Pena Usang Sang Penyair (pusp) thn2014
HapusDan sekarang menjadi Syair Sunyi sepi
Rasanya seperti tertusuk dahan kering .
BalasHapus