Aku terlelap,,,jauh menelusuri pusaran malam
Mega di ufuk saling mencengkramai bilur temaram
Dan aku terpaku dalam dekap dengan mata yang terpejam,
walau segala masih berupa seketsa buram
Jangan...!
Jangan pernah tanyakan dimana tegakku
Jangan tanyakan apa yang terbalur dibongkah resahku
Biarkan aku melukis di kanvas hati, mewarnai rindu yang tak bertepi
dan menanti keindahan tuk tersambut kembali
yang begitu memukau langkah tuk menari dalam alunan nada-nada harmoni
Hari ini,,,hari ini aku bukan berkata tentang senja
Hari ini aku bercerita tentang dia,,,yang menepis bayang gulana
Hari ini aku bersyair tentang perempuan itu,,,perempuanku
yang hingga tertatih menggenggam lenganku
Tentang perempuan itu yang kukuh seperti batu
Tentang perempuan itu yang tak luruh ditelan waktu
Duhai engkau belahan jiwaku
Biarkanlah aku menjamah jiwamu diluasnya ladang bisu
Disana,,,di bukit padang ilalang teras gubukku
Biarkan...biarkan gerai rambutmu tertiup bayu
Biarkan...mata langit menatap rona wajahmu
Biarkan...balutan rindu menyulam waktu
yang mengiringi kau dan aku tuk bersujud diatas sajadah rindu