Aku bersimpuh dalam kesederhanaan
Terpaku dan menatap indah kidung syair gurindam
Aksara ku bait dalam madah pemujaan
Yang menjadi sebuah do'a malam
Duhai engkau yang menjadi lentera malamku,
lihatlah,,,lihatlah terang disisi awan
Dengan senandung jingga
Dengan dendang yang tak henti ku lantunkan
Kenalilah irama hasratku, temani engkau yang
berkerudung indah bagai baidadari berjubah rindu
Marilah..
Marilah kita kecup bibir kerinduan demi swarga
harapan yang berkalungkan dzikir-zdikir malam
Duhai engkau yang menjadi lentera malamku
Kesejukan telah menyatu di pucuk rindu, yang
jua terselingkupi oleh aroma keharuman sejatinya kasihmu
Dan segala ketulusan, kan ku abadikan hingga ajal menjemputku
"Penghuni Bukit Padang Ilalang"
Ludwig Caspar - 19 Oktober 2012