Kasih...
Gelora-mu bagai api telah marak di ruang hati-ku
Bawalah,,bawalah aku keluar dari sisi gelap-ku,
agar dapat ku nikmati tatap-ku, tatapan
yang begitu hakikinya keindahan-mu
Datanglah ke depan-ku, hadirlah,,agar
dapat ku sentuh lembutnya kulit wajah-mu
dalam seribu tahun cintaku dan seribu
tahun lagi setelah itu, bersama cinta-mu
Kasih,,,
Malam tadi...
Malam tadi telah ku pungut tiap perca
bayangan mu, yang terhampar turun
pelahan temani butir Dzikir malam ku, dan
mengingatkan-ku,, kau telah memiliki hati-ku
dalam lembutnya genggam-mu, dan aku,,
begitu asyik memeluk indahnya kasih-mu
yang begitu mesra merengkuh jiwa-ku
Kasih...Nanti...
Setelah begitu banyak hari berlalu
Setelah begitu banyak malam menyiksa rindu
Seperti malam tadi,,aku bersama lembar-lembar bayang-mu
Kan ku bawa engkau bersama hati-mu, menggulirkan
kebahagiaan dengan begitu syahdu, setelah engkau
menjadi makmum di seribu tahun malam-ku, dan
seribu tahun lagi berulang, mengikuti seribu tahun
yang berlalu,,dihadapan Allah di atas lembutnya
sajadah malam-ku,,sajadah malam-mu
"Penghuni Bukit Padang Ilalang"
Ludwig Caspar - 18 November 2012