Dingin malam menyusup tulang begitu garang,
hingga ketersentakan memupus nikmat kala
jiwa menyebrangi bait syair hutan lingga
yang membarut disekilas impi malam, dan
kelana rasa memulai kisah cumbui malam
Malam ini,,,aku berkisah tentang hati,
hati yang resah oleh seraut wajah
Malam ini,,,aku berkisah tentang raga,
raga yang bergetar oleh dentam jantung kala
kerinduan semakin memacu aliran darah
Malam ini,,,aku berkisah tentang kita, tentang kita
yang begitu asyiknya mengulum butiran asa,
Tentang kita yang berlari kecil diatas pasir kasih dan cinta,
Tentang pelukan erat jiwa kita dibawah lembar
birunya cakrawala, diantara bibir kita yang
diam dan tangan kita yang tak henti bercerita
kala melukis syair diatas pasir kwarsa yang
menari dengan demikian angkuhnya
Kasih...
Pasti adalah saat ini, masih saja sepi bagai cemeti,
mencambuk senyum dan canda kala ku gauli
bayang imajinasi,,tentang engkau, tentang kita,
tentang aku, kala rindu membangunkan-ku dari mimpi
dan tentang jemariku yang kembali menghitung
butir dzikir dari atas sajadah dihadapan Allah
"Penghuni Bukit Padang Ilalang"
Ludwig Caspar - 31 Oktober 2012