Tuhan...
Tangis ini masihkah punya arti?
Saat ku sadar jiwa tlah luruh...
Merendap kedasar lembah keangkuhanku padaMu...
Sesak di dada masihkah ada makna?
Sedang gemuruhnya tak jua mampu hadirkan rasa..
Ketaatan pun semakin jadi langka..
Tuhan...
Terpurukku hanya mengais asa...
Yang terserak diantara puing puing dosa...
Limbung sudah nalarku meraba...
Titian jalan yang makin tersamar oleh noda...
Pikirku...
Engkau jauh ternyata Engkau dekat...
Hanya keakuan ini tak henti menjauh...
Melempar sauh berlabuh di lautan hitam pekat...
Tuhan, Ampuni aku...
Telah salah menterjemahkan setiap lembar kasihMu...
Yang telah Kau percik dan isyaratkan...
...Pada tetes embun di pagi buta...
...Pada hangatnya mentari di sepenggalan harimu..
...Pada semburat merah lembayung senja...
...Pada rasa dingin malamMu yg menusuk tulang belulangku...
Bukankah itu juga tanda tandamu Tuhan?
Bahwa aku bukanlah apa apa...
Bukan seperti yang selama ini kukira...
Bukan ini... Bukan itu..
aku lenyap... raib ditelan gelora samudera kuasaMu..
Hingga tak berbekas...
Maka sekali lagi...
Ampuni aku...
Tangis ini masihkah punya arti?
Saat ku sadar jiwa tlah luruh...
Merendap kedasar lembah keangkuhanku padaMu...
Sesak di dada masihkah ada makna?
Sedang gemuruhnya tak jua mampu hadirkan rasa..
Ketaatan pun semakin jadi langka..
Tuhan...
Terpurukku hanya mengais asa...
Yang terserak diantara puing puing dosa...
Limbung sudah nalarku meraba...
Titian jalan yang makin tersamar oleh noda...
Pikirku...
Engkau jauh ternyata Engkau dekat...
Hanya keakuan ini tak henti menjauh...
Melempar sauh berlabuh di lautan hitam pekat...
Tuhan, Ampuni aku...
Telah salah menterjemahkan setiap lembar kasihMu...
Yang telah Kau percik dan isyaratkan...
...Pada tetes embun di pagi buta...
...Pada hangatnya mentari di sepenggalan harimu..
...Pada semburat merah lembayung senja...
...Pada rasa dingin malamMu yg menusuk tulang belulangku...
Bukankah itu juga tanda tandamu Tuhan?
Bahwa aku bukanlah apa apa...
Bukan seperti yang selama ini kukira...
Bukan ini... Bukan itu..
aku lenyap... raib ditelan gelora samudera kuasaMu..
Hingga tak berbekas...
Maka sekali lagi...
Ampuni aku...
Yasha Ansori -- 8 Agustus 2012