Tertatih langkah pada awal jejak yang merupakan sisa
Diantara langgasnya kerak bumi yang kerap tersangkal
Dihadapan gerbang yang pernah hancur dan berantakan
Dan...
Desahpun kian menyesak
Sejangat ari turut mengeriut dan mengering,
yang akhirnya mengizinkan air mata yang terasa semakin asin-
mengurai hari-hari kemarin
Kini
Tubuh bergetar diantara banyaknya gema
Berpayung pada lembaran gelap
Mengarahkan jejak melangkahi liang-liang menganga-
dan terbuka menuju lorong kosong sebelum tersandung-
dan diam dalam cengkraman beku
Ludwig Caspar - 14 Juli 2012
Sebelum diam tercengkram beku
Written By Unknown on Minggu, 15 Juli 2012 | 17.01
Label:
LuDWiG CaSPaR,
PuiSi,
PuiSi DaRi FaCeBooK
0 Comments