pertanda ada luka yg harus ku-alir airmata
mengajak kuberdebur meramas laut
yang masih hingar dengan ombak kecewa
dan tiba-tiba
butir pasir rinduku jatuh
di kedalaman laut
lalu di dakap tiram
di elus di eram
antara karang
dalam sepi yg panjang
Rindu
hari ini tiba-tiba ia berkembang
menjadi mutiara kilauan
di pukat nelayan
di bawa pulang.
Diam-diam,
ia di cincinkan
tersarung di jari anak perawan
yang mengijak matang
di pintu penghidupan.
Rindu
ia bukan lagi tertutup
pada ruang sepi tiram
tapi telah menjadi uap perasaan
di awan percintaan
melarik kebersamaan kesatuan
pada impian baring
di kunang-kunang pandangan
luruh dan peleburan
pada kehilangan
kesejatian!
C'hang Er - 10 April 2012