Duhai engkau
tetap melarunglah hingga kan temui dermaga
dimana tepiannya adalah ombak yang lebih tenang
ada hamparan menjadi katartis jiwa
menjadi pelipur akan duka atau tipu muslihat ditiap langkah.
Pelayaran ini belum usai
karena air lautan tak ada kemarau
jika tak terkayuh hanya silap dalam silau
memandang tingginya lengkungan ombak
kedhoifan akan intuisi diri.
Harapan yang kerap mengadimkan dengan doa-doa
adalah keyakinan serupa keteguhan Talmika di gua anjalus
atau Ar rabah di terik sahara.
Jika pun tiang gantungan raja Diqyanus
dimana Plotoneus dalam pesan terakhirnya
menjelagakan nama Ilahi ber ruh kalbi
itulah seyakin aku kekasih
tentang biduk harapan yang terus akan berlayar
hingga nafas terbidik pemberhentian
awal akhir kehidupan dalam tepian.
Surabaya,19 Maret 2014
tetap melarunglah hingga kan temui dermaga
dimana tepiannya adalah ombak yang lebih tenang
ada hamparan menjadi katartis jiwa
menjadi pelipur akan duka atau tipu muslihat ditiap langkah.
Pelayaran ini belum usai
karena air lautan tak ada kemarau
jika tak terkayuh hanya silap dalam silau
memandang tingginya lengkungan ombak
kedhoifan akan intuisi diri.
Harapan yang kerap mengadimkan dengan doa-doa
adalah keyakinan serupa keteguhan Talmika di gua anjalus
atau Ar rabah di terik sahara.
Jika pun tiang gantungan raja Diqyanus
dimana Plotoneus dalam pesan terakhirnya
menjelagakan nama Ilahi ber ruh kalbi
itulah seyakin aku kekasih
tentang biduk harapan yang terus akan berlayar
hingga nafas terbidik pemberhentian
awal akhir kehidupan dalam tepian.
Surabaya,19 Maret 2014