Kuingat kala kaukerenyitkan dahi
Dengan memandang garis yang telah tertulis
Kaupandangi seluruh kilah dalam baris
Dengan penuh isak tangis
Deritamu begitu mengiris
Pada rejeki yang begitu sulit kaukais
Kadang jerit lamunan meringis
Hingga bingar terdengar anak-anakmu menangis
Lusuh berbau keringat
Suara lantang sepelekanmu menyengat
Derita itu selalu kauingat
Dalam genggam harap pada jagat
Rambutmu dalam belai purnama
Belaimu pada kening hening merasuk sukma
Tenagamu menghantarkan pergelakan waktu penuh kesima
Antara peluh dan keluh bercampur debu jalan utama
Membantu perihnya upaya sang kekasih dalam mencukupi bersama
Kemiskinanmu bukan pilihan
Deritamu bukan suatu keinginan
Tangismu bukan kehendak
Getirmu adalah isak diantara kesenjangan yang berpihak
Kumal terbiasa dalam selimut malam
Lapar terbiasa dalam nyanyian perut
Kesal kaulumat dalam penderitaan
Namun harapanmu pada si buah hati bukanlah nista
Agar kelak dia bisa lebih baik dalam menata tahta hidup didunia
Aku dengar bait lagu dan doa yang kaukidung
Sambil mengayun anakmu dalam pangkuan
Sementara dia tertidur denag sejuta igauan
Dan engkau membelainya dengan sejuta impian
Oleh Stinkovic Laziale Favalli Atval Effendi
SENANDUNG AKSARA CAMAR
Jakarta Utara - 2 January 2014
Home »
PuiSi
,
PuiSi DaRi FaCeBooK
,
PuiSi DeRiTa
,
SeNaNDuNG aKSaRa CaMaR
» KIDUNG HARAPAN DALAM PANGKUAN
KIDUNG HARAPAN DALAM PANGKUAN
Written By Unknown on Kamis, 02 Januari 2014 | 17.18

