mengenang dalam sepi sendiriku
meski mengenangmu bak merobek diding hatiku
yang tlah sekian waktu kuhijab dengan egoku
kutepis semua rasaku
agar aku mampu berdiri tanpa memandangmu
ternyta aku salah....
makin menjauh darimu
makin rapat sembilu itu menacap
makin berontak aku...
makin kalap terjebak dalam emosiku
hemmmmm.....
desahku pun berorasi nafsu
Kini pada malam yang pekat
izinkan aku menyapamu
meski tidak dengan mulutku
lantunan doaku...
kupersembahkan untukmu
karena hanya sebatas itu yang kumampu
semoga Ridhonya utuh untukmu
Ku kan katakan pada malam
ku akan mencintai seperti cinta bulan pada bintang
ku kan katakan pada siang
ku akan tetap mencintai seperti cinta bumi pada matahari
tak bersama namun selalu menemani
bait doa ini ku ucap
agar hati yang tertamabat
bisa terobat...
hilangkan satit yang kian menjerat...
kiranya hanya ini...
dan hanya sebatas ini yang mampu kugurat
kidung doa yang tiada berarti...
_diam_
Dwi Ayu Prahandini - 9 Maret 2011